Info Herbal



Apa Sih Propolis Itu?

Di khazanah pengobatan herbal, Propolis begitu popular. Apa sih keistimewaan zat ini hingga begitu popular? Bebarapa literature mengatakan propolis  atau bisa juga disebut lem-nya lebah adalah suatu zat resin yang dikumpulkan oleh lebah madu dari sumber tumbuhan seperti aliran getah atau tunas pohon. Namanya juga lem, maka zat itu bersifat lengkat. Untuk apa zat itu bagi lebah, ternyata untuk menutupi lubang kecil, hingga 6 milimeter pada sarangnya, sedangkan untuk lubang yang lebih besar lebah menutupnya dengan apa yang disebut malam lebah  (bukan kebalikan dari siang loh ya…tapi ini wax atau lilin alami). Warna propolis biasanya coklat tua. Propolis memang bersifat lengket pada suhu ruangan atau di atasnya (20 °C). Sementara jika lebih rendah, akan menjadi keras dan rapuh.

Pada awalnya, manusia mengira ulah lebah mengumpulkan resin  dari berbagai tumbuhan dan menghasilkan propolis itu hanyalah untuk menutup lobang sarangnya saja. Ternyata anggapan itu kurang  tepat. Sebab pada penelitian lanjutan di dapati kesimpulan bahwa bukan hanya itu, namun lebih sekadar menutup lubang. 


Lantas apa saja itu? Pertama, memperkuat stabilitas struktur sarang. Kedua, mengurangi getaran di dalam sarang, Ketiga, memperkuat pertahanan sarang  dengan menutup jalur masuk alternative, Ke empat, mencegah penyakit dan parasit memasuki sarang, serta menghalangi pertumbuhan bakteri. Dan ke lima, mengisolasi binatang yang terlanjur masuk dan mati di dalam sarang sehingga menjadi mumi dan tidak terlalu berbau dan berbahaya.


Nah, ternyata setidaknya ada 5 manfat propolis untuk masyarakat lebih, lantas apa hubungannya dengan kita manusia? 
Begini, propolis mendapatkan karakter kesehatannya dari kemampuannya menekan pertumbuhan bakteri, virus dan fungi, serta kemampuannya meredakan inflamasi atau radang. Beberapa percobaan terhadap tikus memperlihatkan propolis mampu memperbaiki pemulihan luka bakar, luka kecil, infeksi, peradangan, sakit gigi, dan herpes kelamin. 

Pada tahun 1975 dokter-dokter dari Rusia telah melaporkan hasil penelitian penyakit Pheuminia, (penyakit pada jaringan paru akibat serangan kuman) dari 76 anak. Riset ini untuk mengetahui efektifitas penggunaan antibiotik yang umum dipakai dibandingkan antibiotik alami dari Propolis. Hasilnya,  menunjukan bahwa penggunaan antibiotik alami dari Propolis sangat memuaskan dibandingkan dengan antibiotik kimia dalam mengatasi penyakit pheumonia pada anak-anak.

Lalu pada tahun 1980 Dr Schelle dari Silesian Medical School merawat 260 pekerja penderita bronchitis di pabrik baja. Pasien dirawat dalam 24 hari dengan menggunakan pengobatan extrak propolis cair. Hasilnya penggunaan propolis sangat efektif untuk mengobati bronchitis.
Pada tahun 1989 Peneliti Rusia merawat 104 pasien yang menderita bronchitis kronis metode konvensional digunakan terhadap 56 pasien sedangkan 48 pasien diberikan obat hisap propolis dan madu. Pasien yang mendapatkan propolis dan madu bisa keluar rumah sakit 3-4 hari lebih cepat dari pasien yang dirawat secara konvensional. Tingkat pasien yang kembali sakit untuk yang dirawat secara konvensional 2x lebih tinggi dari pada yang dirawat memakai madu dan propolis.

Lantas beberapa pakar kesehatan juga membuktikan hal-hal positif :
Apa kata John Diamond, MD : Dari semua makanan tambahan yang saya selidiki dan uji, Propolis sangat bermanfaat pada Thymus yang merupakan tenaga kehidupan. Propolis mampu mengaktifkan kelenjar Thymus yang menjalankan sistem imunisasi tubuh. Kelenjar Thymus berada pada pangkal leher dan mengandung Lympocytes yang memberikan kekebalan pada kuman dan penyakit.”

Roy Kupinsel: Propolis merupakan Antibiotik Alami yang dapat melawan berbagai penyakit tanpa efek samping, menurut penelitian sarang lebah jauh lebih steril dari ruang operasi rumah sakit.

Prof. Arnold Beckett: Propolis adalah obat yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit yang diakibatkan oleh virus, bakteri dan jamur.

Dr. John Graange – Department of Microbiology, National Health: Propolis dapat mengembangkan regenerasi jaringan penghubung tulang rawan.

Philip Calder – Department of Biochemistry, Oxford University : Propolis sangat efektif untuk membasmi bakteri.

David James (Ahli Gizi) : Propolis telah terbukti menyembuhkan pasien-pasien yang berpenyakit kronis dan berpenyakit mulut dengan cepat.

Philip Wander , seorang dokter gigi mempergunakan propolis untuk mengobati pasien sakit gigi, gusi dan penyakit mulut lainnya.

Dr. Franz K. Fleks (Austria) mempergunakan propolis untuk penyembuhan luka-luka borok , sehat dalam tiga hari.

Team Riset Rusia : Di dalam propolis terdapat zat antibiotik alami dan antiviral yang tidak mempunyai efek samping, vitamin, asam amino, mineral serta sangat mujarab untuk penyakit infeksi perut, mulut, tenggorokan (Ensiklopedia Utama).

Dr. Fang Chu (Hospital Lienyukang, RRC) : Pasien yang mengidap penyakit kandungan lemak tinggi dalam darah dan berpenyakit jantung dapat disembuhkan dengan propolis (kandungan lemak turun).

Institute of Radiology Sarajevo: Propolis dipergunakan untuk mengobati pasien/ penyakit kanker akibat radiasi.
V.P. Kivalkina (Majalah Antibiotics): Propolis adalah sangat efektif untuk infeksi dan tanpa kadaluarsa.

Waw…ternyata propolis bermanfaat juga bagi manusia. Bila secara cerdas kita memahami apa yang telah tertulis dalam  Al-Qur’an,  Surat n-Nahl 68, 69 : 

Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat yang dibikin manusia.

Tersurat dalam ayat tersebut bahwa Lebah memang diciptakan Allah sebagai serangga istimewa, ia diciptakan untuk kemaslahatan manusia, tidak saja madu yang keluar dari perutnya, namun sarangnya pun memberikan manfaatan. Subhanallah.
Maka tak heran bila seorang cendekiawan muslim bernama Ibnu Sina telah merekomendasikan propolis untuk dikonsumsi mereka yang ikut peperangan sebab ia bersifat mengobati luka dan anti-septik. 

Nah kembali kita ke dunia herbal, lebih tepatnya industry dan perdagangan propolis. Bila kita tengok pasar, maka banyak sekali produsen propolis, tentu saja bukan ranah saya di tulisan ini, namun sebagai gambaran awal setidaknya kita sudah tahu apa itu propolis. 

Perihal bagaimana kualitas propolis yang dijual orang, maka terdapat parameter yang boleh kita tanyakan. Kenapa hal ini saya kemukakan di sini, sebab propolis telah bisa dibudidayakan, alias ada campur tangan manusia, sehingga sedikit banyak kualitas propolis yang dihasilkan banyak dipengaruhi baik buruknya proses budidaya dan proses produksi hingga menjadi komoditas.

Pertama, tentu saja kehalalannya, artinya bila kita muslim hal wajar kita selidiki hal itu, siapa tahu produser menambahkan hal-hal haram. Kedua, tidak mengandung senyawa pestisida dan antibiotic buatan, ini biasanya terdapat pada propolis hasil budidaya. Ketiga,  memastikan bahwa hasil budidaya propolis bebas dari bahan-bahan pencemar. Ke empat, berapa prosen rasio kandungan flavonoid dengan bahan pelarutnya.  Semakin besar ekstrak propolis dibanding bahan pelarutnya semakin baik. Ke Lima, Setelah kita mengetahui kandungan Flavanoid dari propolis yang ditawarkan maka hal yang juga penting diketahui adalah berapa besar kapasitas anti oksidan dari setiap propolis. Besar kecilnya kapasitas anti oksidan ini menentukan kemampuan propolis dalam proses pengobatan dan penjagaan kesehatan. Dan terakhir seberapa lama tanggal kadaluarsa produk, mengingat mengkonsumsi propolis adalah dalam hitungan tetes, sehingga tidak bisa dihabiskan begitu secara cepat. 

Dari mana kita dapati informasi diatas, tentu saja dari para produsernya, brosur yang disertakan atau bertanya langsung. Namun secara umum tingkat keamana produk suplemen dapat kita lihat ada tidaknya izin Badan POM ya?

Baiklah sahabat, inilah serba sedikit jawaban atas pertanyaan seperti pada judul di atas. Terus terang tulisan ini adalah simpulan dari berbagai sumber yang telah saya baca. Tujuannya agar agan lebih cepat mengetahui tanpa harus mencari kesana-kemari. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar